Sejarah Berdirinya ChatGPT: Kecerdasan Buatan yang Mengubah Dunia
Sejarah Berdirinya ChatGPT: Kecerdasan Buatan yang Mengubah Dunia
Pendahuluan
Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi salah satu inovasi paling revolusioner. Salah satu bentuk AI yang paling populer saat ini adalah ChatGPT, sebuah model bahasa canggih yang mampu memahami dan menghasilkan teks seperti layaknya manusia. Tapi bagaimana sebenarnya sejarah berdirinya ChatGPT? Siapa yang menciptakannya, dan dari mana asalnya?
Awal Mula: Lahirnya OpenAI
ChatGPT dikembangkan oleh perusahaan riset kecerdasan buatan bernama OpenAI, yang didirikan pada Desember 2015 di San Francisco, California, Amerika Serikat.
Para Pendiri OpenAI:
OpenAI didirikan oleh sejumlah tokoh terkemuka di dunia teknologi dan sains, antara lain:
Elon Musk (CEO Tesla & SpaceX)
Sam Altman (mantan presiden Y Combinator, kini CEO OpenAI)
Greg Brockman (mantan CTO Stripe)
Ilya Sutskever (ahli deep learning, sebelumnya di Google Brain)
Wojciech Zaremba dan John Schulman (peneliti AI)
OpenAI awalnya dibentuk sebagai lembaga nonprofit, dengan tujuan utama untuk mengembangkan AI secara aman dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Perkembangan Model GPT (Generative Pre-trained Transformer)
Sebelum ChatGPT dikenal luas, OpenAI telah mengembangkan serangkaian model bahasa yang disebut GPT (Generative Pre-trained Transformer). Model ini menggunakan pendekatan transformer neural networks, yang pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2017 dalam paper berjudul “Attention Is All You Need”.
Evolusi GPT:
GPT (2018): Versi pertama dengan sekitar 117 juta parameter. Masih terbatas dan digunakan lebih sebagai eksperimen.
GPT-2 (2019): Jauh lebih besar (1,5 miliar parameter). Awalnya tidak dirilis secara penuh karena kekhawatiran penyalahgunaan, tetapi akhirnya dirilis ke publik.
GPT-3 (2020): Versi yang membawa gebrakan besar dengan 175 miliar parameter. Mampu menjawab pertanyaan, menulis esai, membuat puisi, bahkan kode program.
ChatGPT (2022): Merupakan versi penyempurnaan GPT-3.5, dengan penyesuaian khusus untuk percakapan (chat) dan interaksi pengguna yang lebih natural. Dirilis ke publik pada 30 November 2022.
ChatGPT dan Popularitasnya
Saat dirilis pada akhir tahun 2022, ChatGPT langsung viral karena kemampuannya yang luar biasa dalam menulis, menjawab pertanyaan, membuat ringkasan, hingga bercanda dengan pengguna.
Platform ini bisa diakses secara gratis dan telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, mulai dari pelajar, penulis, pengusaha, programmer, hingga peneliti.
OpenAI kemudian merilis versi berbayar bernama ChatGPT Plus, yang menawarkan akses ke model yang lebih kuat (GPT-4), kecepatan respons lebih cepat, dan fitur tambahan.
Kolaborasi dan Investasi Besar
Pada tahun 2023, OpenAI menerima investasi besar dari Microsoft senilai lebih dari $10 miliar, dan menjalin kemitraan erat untuk mengintegrasikan teknologi GPT ke dalam produk Microsoft seperti Bing Search dan Microsoft Office (Word, Excel, dll.).
Microsoft juga menyediakan kekuatan komputasi melalui Azure AI, menjadikan ChatGPT lebih cepat dan andal.
Perkembangan Terbaru: GPT-4 dan Beyond
Pada Maret 2023, OpenAI merilis GPT-4, versi terbaru yang lebih pintar, akurat, dan mampu mengolah teks, gambar, serta instruksi kompleks.
GPT-4 digunakan dalam berbagai layanan OpenAI, termasuk:
ChatGPT Plus
Copilot di Microsoft Office
Aplikasi pihak ketiga melalui API OpenAI
Penutup
ChatGPT bukan sekadar chatbot biasa. Ia merupakan hasil dari kolaborasi ilmuwan, pengusaha, dan insinyur kelas dunia yang memiliki visi menjadikan AI sebagai kekuatan positif bagi umat manusia. Dimulai dari inisiasi oleh tokoh-tokoh seperti Elon Musk dan Sam Altman, kini ChatGPT telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, membantu manusia dalam bekerja, belajar, dan berkreasi.